Dirut PDAM Ikut ke Luar Negeri Saat Pasokan Air Tersendat, Aktivis Nilai Tak Peka Terhadap Warga

Dokumen: Istimewa

Bogor – Gangguan pasokan air bersih yang melanda sejumlah wilayah di Kota Bogor dalam beberapa hari terakhir menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat. Di tengah situasi tersebut, publik justru dibuat heran dengan kabar bahwa Direktur Utama PDAM Tirta Pakuan ikut dalam rombongan kunjungan kerja ke luar negeri bersama Wali Kota Bogor.

Seperti yang dikutip dari Kupasmerdeka.com Aktivis antikorupsi Muhamad Rezki menilai langkah tersebut sebagai bentuk ketidakpekaan terhadap kondisi yang sedang dihadapi warga.

“Dengan kurangnya pasokan air tentu saja menghambat aktivitas masyarakat. Ini dirasakan oleh semua kalangan. Kondisi di mana pasokan air PDAM terhenti dan pejabatnya justru ke luar negeri jelas menimbulkan keresahan publik bahkan kerugian bagi warga terdampak,” ujar Rezki, Selasa (14/10).

Gangguan pasokan air dilaporkan terjadi di beberapa kecamatan seperti Tanah Sareal, Bogor Utara, dan Bogor Barat. Warga mengeluhkan air yang tidak mengalir hingga lebih dari dua hari, sementara sebagian lainnya mengaku menerima air dalam kondisi keruh dan berbau.

Rezki mempertanyakan urgensi keikutsertaan Dirut PDAM dalam kunjungan luar negeri tersebut, terutama saat masyarakat membutuhkan perhatian dan solusi cepat dari manajemen perusahaan daerah.

“Urgensinya apa kok Dirut PDAM ikut rombongan Wali Kota ke luar negeri? Apa dampak positifnya bagi PDAM sebagai BUMD Kota Bogor?” tegasnya.

Menurutnya, pimpinan PDAM seharusnya fokus menangani berbagai persoalan pelayanan yang sudah lama dikeluhkan pelanggan, bukan meninggalkan kota di tengah krisis pasokan air.

“Tugas Dirut itu mestinya bekerja menyelesaikan persoalan seperti kualitas air yang keruh, tagihan yang tiba-tiba membengkak, air leding yang tidak mengalir berhari-hari, pemutusan meter PDAM, hingga perilaku petugas yang tidak ramah,” tambahnya.

Ia mendesak Pemerintah Kota Bogor melakukan evaluasi terhadap kinerja PDAM Tirta Pakuan, serta memastikan setiap kegiatan dinas ke luar negeri memiliki manfaat yang nyata bagi peningkatan pelayanan air bersih di Kota Bogor.

“Kunjungan luar negeri tidak akan berarti apa-apa jika pelayanan dasar seperti air bersih saja belum bisa dipenuhi secara maksimal,” pungkas Rezki. (CH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *